SELAMAT KEPADA KAKAK-KAKAK KELAS XII YANG TELAH LULUS UJIAN NASIONAL...SELAMAT NAIK KELAS DAN BERLIBUR KEPADA TEMAN-TEMAN KELAS X-DAN XI SEMOGA BISA BERPRESTASI DALAM BELAJAR

Posting Terakhir

Minggu, 31 Mei 2009

Tak Paham Luas Wilayah, Kapal Malaysia Masuk Indonesia

. Minggu, 31 Mei 2009


Perbatasan RI-Malaysia memanas lagi. Kapal perang Indonesia kembali memergoki kapal patroli Malaysia di perairan Ambalat, Indonesia. "Itu yang kesembilan sejak Januari lalu," ujar Kepala Dinas Penerangan TNI-AL Laksamana Pertama Iskandar Sitompul di Jakarta kemarin ( 26/5).

Iskandar menjelaskan, kapal perang Indonesia berpatroli rutin di daerah perbatasan. "Prosedur penanganannya menggunakan cara damai," ujar adik kandung politikus Ruhut Sitompul tersebut.

Kapal perang TNI-AL dari jajaran Komando Armada RI Kawasan Timur, KRI Untung Surapati-872, mengusir kapal perang Malaysia jenis fast attack craft gun KD Yu-3508 yang masuk wilayah perairan NKRI, tepatnya sekitar perairan Nunukan, Kalimantan Timur, Senin lalu (25/5).

Kronologi pengusiran dimulai Senin pagi, menjelang fajar. KRI Untung Surapati-872 yang dikomandani Mayor Laut (P) Salim melaksanakan operasi pengamanan perairan Ambalat. Saat itu dia memergoki kapal perang Malaysia KD YU-3508 berada pada posisi 04.03.00 U/118.01.70 T, sekitar perairan Nunukan. Jarak kontak antara kedua kapal 8 mil laut dengan kecepatan 16 knot.

Mengetahui hal itu, KRI Untung Suropati-872 langsung membayangi kapal perang Malaysia berjenis fast patrol boat (FPB) buatan 1976 yang berbobot 244 ton tersebut. "Awalnya, diperingatkan melalui radio komunikasi bahwa kapal itu telah memasuki perairan yurisdiksi NKRI," ungkap dia.

Kapal Negeri Jiran tersebut menjelaskan akan berlayar menuju Tawao. Tapi, TNI-AL tak begitu saja percaya. Salim segera memerintah ABK melaksanakan peran tempur bahaya permukaan. "Mereka melaksanakan operasi pengusiran karena kapal perang Malaysia tersebut telah memasuki wilayah NKRI sejauh 12 mil laut," ucap Kadispen Armatim Letkol (KH) Toni Syaiful.

Setelah pengusiran, kapal perang Malaysia yang memiliki panjang 44,9 m dan lebar 7 m, bersenjata meriam Bofors 57 mm dan 40 mm, serta ber-ABK 36 personel itu bergerak menjauh, tetapi tidak menuju arah Tawao. Mereka mengubah haluan ke arah timur yang masih masuk wilayah NKRI. "Melihat itu, KRI Untung Suropati-872 melaksanakan pengusiran kedua," papar dia.

Pada peringatan kedua itu, terjadi adu argumenasi di radio antara kedua komandan kapal. Kapal perang Malaysia tersebut kukuh menyatakan berpatroli di wilayahnya. Setelah dijelaskan bahwa kapal itu melanggar UNCLOS 82 tentang batas wilayah, baru komandan KD Yu-3508 diam. Selanjutnya, kapal itu berputar haluan. Mereka meninggalkan tempat tersebut sampai batas terluar perairan NKRI.

Pada hari sebelumnya, KRI Untung Surapati-872 bersama-sama KRI Hasanuddin-366 juga mengusir kapal perang Malaysia KD Baung-3509 dari perairan NKRI. Saat itu kedua KRI dari jajaran Koarmatim tersebut juga berhasil mendeteksi sebuah helikopter, yakni Malaysian Maritime Enforcement Agency, dan pesawat Beechcraft terbang memasuki wilayah udara NKRI sejauh 40 mil laut.

Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana Tedjo Edy Purdijanto menegaskan, TNI-AL selalu waspada di seluruh perairan Indonesia. "Kita akan upayakan prosedur diplomatik dulu. Secara damai siap, tapi perang juga siap," terangnya di Jakarta kemarin.

Menurut Tedjo, meski insiden tersebut sudah terjadi berulang-ulang, pihaknya bisa memaklumi. "Itu disebabkan perbedaan penafsiran peta. Mereka tidak memahami luas wilayah kita," ucapnya. (rdl/iro)

0 komentar:

 

Galery

Galery
Photo bersama Pak Borkat

Galery

Galery
LDKS 2007-2008

Galery

Namablogkamu is proudly powered by Blogger.com | Template by o-om.com | Power by Min Syahril